Siapa tak kenal melati? Bunga cantik yang mungil, berwarna putih, dan harum mewangi ini terkenal sebagai bahan aromaterapi dan campuran teh. Tapi, tahukan Anda melati gunung atau hutan?
Anda pasti tahu, bukan, bentuk, warna, dan keharuman bunga melati memang tak perlu diragukan lagi. Begitu pula manfaatnya bagi kehidupan, sebab hampir semua bagian dari tanaman cantik ini dapat dimanfaatkan. Lalu bagaimana dengan melati gunung atau melati hutan, apakah tanaman ini secantik dan sewangi melati yang Anda kenal? Tanaman berbunga putih yang memiliki aroma seperti melati yang Anda ketahui selama ini memang banyak ditemukan di
dalam hutan di kawasan pegunungan.
Salah satunya di sepanjang jalan menuju kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa barat. Masyarakat yang tinggal di kawasan dekat hutan lindung ini menyebut tanaman melati ini sebagai bunga puspa.
Si Putih Di Tengah Hutan
Dari 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, ada beberapa yang dikenal sebagai tanaman hias dan dapat dibudidayakan. Namun, masih banyak pula yang belum teridentifikasi dan tumbuh dengan liar di hutan-hutan di Indonesia.
Di antaranya yang terdapat di Taman Wisata Alam Cimanggu, Ciwidey, Bandung Selatan dan Taman Nasional Gunung Halimun, Sukabumi. Di kawasan hutan hujan tropis berdataran tinggi ini banyak ditemui bunga melati hutan atau puspa.
Karakter bunganya memang mirip dengan melati. Kelopak bunganya berwarna putih, putiknya berwarna kuning pada bagian tengahnya, dan tanaman ini biasanya akan banyak berbunga menjelang akhir tahun.
Daunnya berbentuk bulat telur, pangkal dan ujung daunnya meruncing. Daun mudanya berwarna merah, namun setelah tua akan berubah hijau. Tinggi tanaman melati hutan ini bisa mencapai 7-10 meter.
Melati yang Anda kenal selama ini dikenal mempunyai fungsi sebagai tanaman hias merambat, tanaman penghias pagar, bunga penabur, dekorasi kamar pengantin, aksesoris rambut pengantin, bahan aromaterapi atau parfum, campuran teh, serta obat.
Sementara melati hutan, selain memperindah kawasan hutan dengan semburat putih dan aroma segar mewanginya, juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pelancar haid bagi wanita. Caranya, beberapa kuntum bunganya diseduh lalu airnya disaring dan diminum.
Mengapa puspa dapat memperindah hutan? Ya, karena tanaman ini banyak tumbuh di bagian terluar hutan, biasanya tumbuh di sepanjang jalan menuju kawasan hutan nasional ataupun hutan lindung.
Jika berkesempatan mendatangi kawasan pegunungan ini, Anda akan mendapati banyak bunga puspa berguguran, sehingga keindahannya akan sangat dominan di tengah kawasan hutan yang biasanya didominasi oleh tanaman maupun pepohonan besar yang hanya berdaun hijau dan lebat saja.
Tumbuh Liar & Subur
Kondisi tanah yang baik untuk puspa adalah tanah yang gembur dan subur, seperti halnya kebanyakan jenis melati yang lainnya. Selain itu, puspa juga dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Oleh karena tumbuh secara liar di hutan, tanaman ini memiliki kekuatan tersendiri dan sanggup tumbuh kuat di tengah hutan tanpa perawatan khusus. Tidak seperti melati jenis tanaman hias lainnya, yang membutuhkan "tangan dingin" Anda untuk merawatnya.
Pemupukan dengan kompos untuk melati hutan biasanya didapat secara alami dari daun-daun kering tanaman lainnya yang berguguran di hutan. Kondisi tanah hutan di pegunungan yang secara alami sudah sangat gembur dan subur membuat tanaman ini dapat terus tumbuh dengan subur di araa hutan.
Namun tak perlu khawatir, Anda pun tetap bisa menjadikan melati hutan ini sebagai tanaman penghias area rumah. Jika ingin menanamnya di pekarangan rumah, biarkan tajuknya tumbuh padat, lebat, dan rimbun sehingga bunganya yang mungil dan putih akan tampak dominan dan mempercantik pekarangan rumah Anda yang hijau. Selamat berburu melati hutan/ gunung!
tabloidnova
Salah satunya di sepanjang jalan menuju kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa barat. Masyarakat yang tinggal di kawasan dekat hutan lindung ini menyebut tanaman melati ini sebagai bunga puspa.
Si Putih Di Tengah Hutan
Dari 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, ada beberapa yang dikenal sebagai tanaman hias dan dapat dibudidayakan. Namun, masih banyak pula yang belum teridentifikasi dan tumbuh dengan liar di hutan-hutan di Indonesia.
Di antaranya yang terdapat di Taman Wisata Alam Cimanggu, Ciwidey, Bandung Selatan dan Taman Nasional Gunung Halimun, Sukabumi. Di kawasan hutan hujan tropis berdataran tinggi ini banyak ditemui bunga melati hutan atau puspa.
Karakter bunganya memang mirip dengan melati. Kelopak bunganya berwarna putih, putiknya berwarna kuning pada bagian tengahnya, dan tanaman ini biasanya akan banyak berbunga menjelang akhir tahun.
Daunnya berbentuk bulat telur, pangkal dan ujung daunnya meruncing. Daun mudanya berwarna merah, namun setelah tua akan berubah hijau. Tinggi tanaman melati hutan ini bisa mencapai 7-10 meter.
Melati yang Anda kenal selama ini dikenal mempunyai fungsi sebagai tanaman hias merambat, tanaman penghias pagar, bunga penabur, dekorasi kamar pengantin, aksesoris rambut pengantin, bahan aromaterapi atau parfum, campuran teh, serta obat.
Sementara melati hutan, selain memperindah kawasan hutan dengan semburat putih dan aroma segar mewanginya, juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pelancar haid bagi wanita. Caranya, beberapa kuntum bunganya diseduh lalu airnya disaring dan diminum.
Mengapa puspa dapat memperindah hutan? Ya, karena tanaman ini banyak tumbuh di bagian terluar hutan, biasanya tumbuh di sepanjang jalan menuju kawasan hutan nasional ataupun hutan lindung.
Jika berkesempatan mendatangi kawasan pegunungan ini, Anda akan mendapati banyak bunga puspa berguguran, sehingga keindahannya akan sangat dominan di tengah kawasan hutan yang biasanya didominasi oleh tanaman maupun pepohonan besar yang hanya berdaun hijau dan lebat saja.
Tumbuh Liar & Subur
Kondisi tanah yang baik untuk puspa adalah tanah yang gembur dan subur, seperti halnya kebanyakan jenis melati yang lainnya. Selain itu, puspa juga dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Oleh karena tumbuh secara liar di hutan, tanaman ini memiliki kekuatan tersendiri dan sanggup tumbuh kuat di tengah hutan tanpa perawatan khusus. Tidak seperti melati jenis tanaman hias lainnya, yang membutuhkan "tangan dingin" Anda untuk merawatnya.
Pemupukan dengan kompos untuk melati hutan biasanya didapat secara alami dari daun-daun kering tanaman lainnya yang berguguran di hutan. Kondisi tanah hutan di pegunungan yang secara alami sudah sangat gembur dan subur membuat tanaman ini dapat terus tumbuh dengan subur di araa hutan.
Namun tak perlu khawatir, Anda pun tetap bisa menjadikan melati hutan ini sebagai tanaman penghias area rumah. Jika ingin menanamnya di pekarangan rumah, biarkan tajuknya tumbuh padat, lebat, dan rimbun sehingga bunganya yang mungil dan putih akan tampak dominan dan mempercantik pekarangan rumah Anda yang hijau. Selamat berburu melati hutan/ gunung!
tabloidnova
No comments:
Post a Comment
Silahkan Koment di kolom berikut ini, jadikan blog ini sebagai tempat sharing berbagi ilmu, terima kasih