Selain memperindah batang dan bunga, adenium sangat diharapkan penggemarnya memiliki bonggol besar dan unik. Sebelumnya telah diulas untuk menumbuhkembangkan adenium agar memiliki batang yang indah dengan tata cara pengembangbiakan.
Layaknya manusia, adenium dalam berkembangbiaknya tergantung dari gen indukan. Kelangkaan bonggol bagus membuat beberapa penggemar bereksperimen merancang bonggol sejak tanaman masih berumur muda. Bonggol muda berukuran 4 smapai 5 cm sudah dapat dibentuk.
Dari sisa umbi masih bisa tumbuh akar, bahkan bentuknya lebih rapi karena akar muncul serempak dari pinggir bonggol yang menganga. Memaksa bonggol untuk tumbuh besar memang relatif sulit. Salah potong dan penanganan tidak tepat membuat tanaman merana dan mati.
‘’Itu sebabnya kebanyakan penggemar menggunakan tanaman sakit untuk dipotong. Kompensasinya jika tanaman mati maka tidak merasa rugi. Sebenarnya beberapa penggemar malah menggunakan bonggol baru yang sehat. Justru tanaman yang sehat lebih cepat pulih, setelah dilukai. Masa pemulihan tanaman yang relatif lama, bahkan risiko mati.
Pilih tanaman yang batangnya berwarna hijau, mulus dan bebas penyakit puru,’’ kata salah seorang penggemar sekaligus pebisnis tanaman hias di seputaran Denpasar, Komang Suweca, Kamis (28/2) kemarin di Denpasar.
Meskipun bentuk bonggol bagus, tetapi jika dipenuhi dengan puru akan mengurangi keindahan tanaman. Selain sehat, syarat lain adalah pertumbuhan tanaman harus bagus. Itu ditandai dengan adanya guratan di sekitar bonggol yang menandakan pertumbuhannya cepat.
Supaya penampilan terlihat cantik dan unik, gunakan bonggol sehat dan bercabang banyak. Tidak ada syarat khusus untuk ukuran tanaman. Baik kecil bisa dipermak menjadi besar. Jika digunakan bonggol bercabang banyak, ketika besar sosok tanaman akan terlihat eksklusif.
Setelah tamanan adenium tersedia dan siap dilakukan pemolesan dengan cara:
• Siapkan pisau besih/carter yang tajam dan seteril.
• Cabut tanaman dari pot perlahan-lahan dengan cara menggoyang-goyangkan agar bonggol dan akar merenggang, tujuannya agar akar tidak putus. Kalau perlu dilakukan perendaman menggunakan air melalui selang air dimasukan ke dalam media, sehingga tanah gembur. Perlahan tanaman angkat dan akar tetap utuh.
• Letakkan tanaman di atas kertas atau talenan.
• Potong tanaman tepat di bagian yang paling besar dari bonggol. Lakukan perlahan-lahan supaya bonggol tidak retak. Setelah itu celupkan batang yang sudah dipotong ke dalam larutan fungisida selama 6 sampai 10 menit. Selanjutnya angkat dan keringkan di tempat teduh selama 30 sampai 60 menit.
• Olesi dengan zat perangang akar, rooton F atau atonik untuk memacu pertumbuhan akar. Supaya bekas potongan seteril, olesi luka dengan bawang putih. Bawang putih bukan untuk memacu pertumbuhan, tetapi mensterilkan luka.
• Selanjutnya kering-anginkan di tempat teduh selama 5 sampai 10 menit.
• Tanam kembali dan simpan ditempat teduh.
Adenium dinilai karena bonggolnya. Orang pun berlomba-lomba menggemukkan bonggol adenium. Celakanya, salah penanganan, tanaman malah busuk. Alih-alih adenium menjadi bagus, malah kadang jadi mampus. Ini catatan kecil mengenai cara membesarkan bonggol adenium secara baik dan benar.
Hampir 90 % sel tanaman tersusun air dan tidak salah bila dikatakan dimensi tanaman sangat tergantung dengan banyaknya air yang ditampung dalam sel (vacuola / rongga sel). Faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal ini adalah tingkat kelenturan (extensibilitas) dinding sel dan besarnya influk air ke dalam sel.
Tingkat pertumbuhan sel meningkat dengan cepat bila extensibilitas sel dan influk air ke dalam sel juga meningkat. Nah tinggal dicari apa yang mempengaruhi dua faktor tersebut di atas.
Perlu digarisbawahi, pertumbuhan sel tanaman dimulai dengan pemanjangan (ratio pemanjangan jauh lebih tinggi dari pelebaran) dan disebut pertumbuhan primer. Setelah tahap pemanjangan sampai titik maksimum kemudian diikuti pertumbuhan kearah lateral/pelebaran (pertumbuhan sekunder). Pertumbuhan selanjutnya terjadi pada titik tumbuh baru (meristem) dengan mekanisme dan proses yang sama seperti di atas.
Bahwa hormon auksin, hormon giberelin, dan ekspansin (sejenis senyawa protein)dipercaya dapat meningkatkan kelenturan dinding sel.
Berita baik, urea yang sudah sangat kita kenal mempunyai dampak mirip dengan kerja ekspansin. Berita buruk, hati-hati dengan urea, tanaman mudah layu dan dinding sel jadi rawan pembusukan.
Mungkin tambahan 1 sendok makan (10 gram) urea dilarutkan dalam 25 liter air (setara 186 ppm urea 46%) diberikan satu minggu sekali akan cukup aman.
Catatan : bila pakai urea, agar efektif pastikan media tanam jangan pasir melulu, karena urea seperti halnya pupuk organik yang lain, perlu dekomposisi oleh mikroorganisme sebelum dapat diserap tanaman
potkembangku
pic from utaka
No comments:
Post a Comment
Silahkan Koment di kolom berikut ini, jadikan blog ini sebagai tempat sharing berbagi ilmu, terima kasih