Adsense

Budidaya Alpukat dan Cara Menanam Buah Alpukat

Tanaman alpukat bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi, dibawah ini ada poin-poin penting yang harus diperhatikan apabila kita ingin memulai budidaya alpukat atau menanam alpukat.

Faktor lklim
Faktor iklim untuk tanaman alpokat meliputi sinar matahari, suhu udara, angin, dan hujan.
Untuk tanaman alpokat, intensitas penyinaran matahari tampaknya tidak menjadi persoalan yang pelik. Karena tanaman alpokat bisa tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi, maka tananam ini dapat mentolerir suhu udara yang agak panas maupun yang agak dingin.

Tanaman alpokat dapat tumbuh dengan baik di daerah yang curah hujannya sebagai berikut:
Tipe A : 12 bulan basah dan 0 bulan kering.
Tipe B : kurang dari 9 atau 12 bulan basah dan 1-2 atau 2-4 bulan kering.
Tipe C : 5-6 bulan basah dan 5-6 bulan kering.

Yang dimaksudkan dengan bulan basah ialah bila curah hujan dalam bulan yang bersangkutan lebih dari 100 mm, dan dikatakan bulan kering jika, curah hujannya kurang dari 100 mm.

Dengan curah hujan yang cukup, tanaman alpokat bisa hidup subur, meskipun air di tanah berada pada kedalaman 2 meter. Tetapi, dengan curah hujan yang rendah, tanaman alpokat hanya bisa hidup dengan baik bila air dalam tanah berada pada kedalaman 0,5-1 meter.

Faktor Tanah
Tanaman alpokat yang sedikit akar serabutnya, tidak akan mudah tumbuh dengan baik, - khususnya berkaitan perakarannya — dalam struktur tanah yang padat. la juga tidak akan mudah tumbuh dalam tanah yang airnya selalu menggenang.

Tanaman alpokat cocok dengan tanah remah, (cerul) dan tanah lempung pasir, meskipun tanahnya agak berat. Dalam tanah laterit dimana air hujan mudah dialirkan atau dibuang, tanaman alpokat masih bisa tumbuh dengan baik.

Tanaman alpokat tidak cocok untuk dibudida¬yakan dalam tanah yang berat dan air dalam tanahnya dangkal serta susah dibuang. Sebaliknya, tanah remah yang mengandung humus atau bahan organis merupakan tempat yang terbaik untuk tanaman alpokat.

Tanaman alpokat bisa dikembangbiakkan melalui biji maupun okulasi. Jika ditanam lewat biji, alpokat bisa berbuah dalam waktu 4-6 tahun. Jika kita sudah mempunyai pohon alpokat berkualitas baik, maka bibit dari biji bisa kita siapkan sendiri. Tetapi, jika tidak punya, kita bisa membeli dari toko pertanian atau lembaga pertanian yang terpercaya.

Biji yang akan kita tanam sebaiknya memenuhi persyaratan, antara lain:
Berasal dari buah yang benar-benar tua dan matang.
Berasal dari tanaman berkualitas baik, istimewa, bahkan unggul.

Penanaman Lewat Biji
Buatlah lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan jarak antar lubangnya sekitar 10-15 meter. Isi lubang tanam dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, lalu campur dengan tanah yang berkualitas baik. Berilah ajir (sebilah bambu yang ditancapkan ke tanah) sebagai tanda.

Sebelum ditanam, biji harus dibuang dulu kulit tipisnya (kulit ari). Masukkan biji dan hadapkan bagian biji yang runcing ke atas (jangan sampai terbalik!) dengan ukuran 5-71/2 cm di bawah permukaan tanah. Tutuplah lubang tanam dengan tanah, tetapi jangan terlalu dipadatkan.

Untuk menjaga agar tanah tidak menjadi padat (karena hujan) ataupun menjadi kering (karena terik matahari), maka permukaan lubang tanam sebaiknya ditutup dengan dedaunan yang agak lebar.

Penanaman Lewat Okulasi
Bila menginginkan tanaman alpokat yang sesuai dengan sifat induknya yang baik, unggul, dan istimewa, maka kita bisa memakai metode okulasi. Cara ini kita tempuh bila ingin membuka kebun alpokat yang agak luas.

Sebelum menanam alpokat di lahan yang cukup luas, kita harus mengerti sifat beberapa jenis alpokat. Ada alpokat yang dapat berbuah dengan persarian sendiri, tetapi ada jugs yang baru bisa berbuah setelah ada proses persarian silang.

Bahan yang diperlukan untuk melakukan okulasi:
Persemaian alpokat yang berumur antara 8-10 bulan sebagai pohon pokok. Dalam proses okulasi nanti kita letakkan di bawah.
Dahan-dahan alpokat berumur 1 tahun yang sehat dan tampak jelas mata tunasnya, dalam proses okulasi nanti kita letakkan di atas.

Untuk bagian ini pastikan tunas berasal dari jenis alpokat yang unggul, misalnya produktif berbuah, kualitas buahnya bagus, tahan terhadap hama serta penyakit, dan sebagainya.
Pastikan dua bibit yang akan kita okulasikan berasal dari induk alpokat yang baik, unggul, dan istimewa sehingga gabungan sifat dari keduanya bisa menghasilkan pohon "baru" yang semakin baik, sernakin unggul, dan semakin istimewa.
Untuk memeroleh bahan pokok batang bawah, kita memerlukan alpokat yang disemaikan lewat biji. Keunggulan pohon yang disemaikan lewat biji, antara lain:
Perakarannya lebih kuat.
Umurnya lebih panjang.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam persemaian tahap pertama:
Menyemaikan biji hingga berumur 2-3 bulan.
Jarak antar persemaian rata-rata 15 cm.
Bagian biji yang runcing dihadapkan ke atas.
Menanam biji kira-kira 5 cm di bawah permukaan tanah dan menutupnya dengan tanah yang baik untuk menghindarkan pengeringan pucuk biji.
Membuat atap peneduh untuk tiap bedengan/ petakan.

Langkah-langkah melakukan okulasi:
Sayat kulit pohon pokok 10 cm di atas tanah. Lebar sayatan kira-kira 8 mm.
Lepaskan kulit dari kayunya, lalu tarik ke bawah sehingga membentuk lidah.

Potong kulit hingga tinggal kira-kira 4 cm.
Sayat sebuah mata tunas dengan sedikit kayu¬nya dari cabang mata.
Lepaskan kayunya perlahan-lahan tanpa merusak mata.
Masukkan kulit yang bermata di antara kayu dengan kulit lidah dan tutupkan kembali. Usahakan jangan sampai mata tertutup.
Balut dengan pita plastik erat-erat.

Cara-cara membentuk bibit pohon alpokat yang sedang diokulasi:
Potong batang okulasi hingga tinggal 70 cm.
Saat mau memotong, tunggu dulu hingga pucukt, sedang berhenti pertumbuhannya.
Pelihara tiga cabang untuk pembentukan "frame dasar".

PEMUPUKAN
Menu pupuk buatan untuk tanaman alpokat berumur 5 tahun adalah sebagi berikut:
Pupuk ZA sebanyak 56 — 280 kg per hektar.
Pupuk DS sebanyak 60 — 280 kg per hektar.
Pupuk ZK sebanyak 22 — 112 kg per hektar.

Adapun, menu pupuk untuk tanaman alpokat berumur lebih dari 5 tahun adalah sebagai berikut:
Pupuk ZA sebanyak 450 — 900 kg per hektar.
Pupuk DS sebanyak 200 — 400 kg per hektar.
Pupuk ZK sebanyak 225 — 335 kg per hektar.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/08/Budidaya-Alpokat-dan-Cara-Menanam-Alpokat.html

No comments:

Post a Comment

Silahkan Koment di kolom berikut ini, jadikan blog ini sebagai tempat sharing berbagi ilmu, terima kasih

Label

Adenium (7) Aglaonema (9) Aksesoris dan Perlengkapan (2) Anggrek (3) Anthurium (1) Bangun Motivasi (4) Bibit Buah (2) Bisnis Retail (1) Bonsai (2) Budidaya (13) Budidaya Aglaonema (7) Budidaya Anthurium (6) Budidaya Anti Nyamuk (6) Budidaya Asparagus (6) Budidaya Ayam Arab (5) Budidaya Ayam Bangkok (7) Budidaya Ayam Bekisar (6) Budidaya Ayam Broiler (4) Budidaya Ayam Cemani (7) Budidaya Ayam Kalkun (4) Budidaya Ayam Kampung (6) Budidaya Ayam Mutiara (5) Budidaya Ayam Pelung (6) Budidaya Ayam Petelur (7) Budidaya Ayam Serama (6) Budidaya Bebek Pedaging (5) Budidaya Bebek Peking (6) Budidaya Bebek Petelur (5) Budidaya Begonia (6) Budidaya Bekicot (5) Budidaya Belut (5) Budidaya Bonsai (6) Budidaya Buah Alpukat (5) Budidaya Buah Anggur (9) Budidaya Buah Apel (4) Budidaya Buah Belimbing (4) Budidaya Buah Jeruk (4) Budidaya Buah Kelengkeng (5) Budidaya Buah Kiwi (2) Budidaya Buah Mangga (5) Budidaya Buah Manggis (5) Budidaya Buah Melon (5) Budidaya Buah Naga (7) Budidaya Buah Pepaya (6) Budidaya Buah Pir (2) Budidaya Buah Semangka (5) Budidaya Buah Sirsak (5) Budidaya Buah Strawberry (6) Budidaya Bunga Adenium (8) Budidaya Bunga Anggrek (7) Budidaya Bunga Bromelia (3) Budidaya Bunga Dahlia (4) Budidaya Bunga Euphorbia (6) Budidaya Bunga Gerbera (6) Budidaya Bunga Krisan (5) Budidaya Bunga Mawar (7) Budidaya Bunga Melati (6) Budidaya Bunga Rosela (1) Budidaya Bunga Sedap Mlm (5) Budidaya Burung Branjangn (5) Budidaya Burung Ciblek (4) Budidaya Burung Cucak Ijo (5) Budidaya Burung Cucak Jg (4) Budidaya Burung Cucak Rw (5) Budidaya Burung Kacer (5) Budidaya Burung Kenari (7) Budidaya Burung Lovebird (5) Budidaya Burung Merpati (5) Budidaya Burung Parkit (6) Budidaya Burung Perkutut (5) Budidaya Burung Pleci (5) Budidaya Burung Poksai (2) Budidaya Burung Puyuh (5) Budidaya Cacing Sutra (6) Budidaya Cacing Tanah (5) Budidaya Cumi-cumi (2) Budidaya Daun Dewa (3) Budidaya Ginseng (5) Budidaya Hamster (4) Budidaya Ikan Arwana (4) Budidaya Ikan Bandeng (5) Budidaya Ikan Baronang (2) Budidaya Ikan Bawal (6) Budidaya Ikan Belida (5) Budidaya Ikan Betutu (6) Budidaya Ikan Black Ghost (5) Budidaya Ikan Botia (5) Budidaya Ikan Cupang (8) Budidaya Ikan Gabus (6) Budidaya Ikan Guppy (4) Budidaya Ikan Gurame (6) Budidaya Ikan Hias Air Laut (3) Budidaya Ikan Hias Air Tawar (6) Budidaya Ikan Koi (8) Budidaya Ikan Komet (7) Budidaya Ikan Lele (8) Budidaya Ikan Lionfish (4) Budidaya Ikan Live Bearer (5) Budidaya Ikan Louhan (6) Budidaya Ikan Mandarinfish (2) Budidaya Ikan Manfish (6) Budidaya Ikan Mas (5) Budidaya Ikan Mas Koki (6) Budidaya Ikan Mujair (6) Budidaya Ikan Nila (7) Budidaya Ikan Oscar (6) Budidaya Ikan Patin (7) Budidaya Ikan Sapusapu (2) Budidaya Ikan Sepat Mutiara (3) Budidaya Ikan Sidat (17) Budidaya Jahe Merah (5) Budidaya Jamur Kancing (6) Budidaya Jamur Kuping (6) Budidaya Jamur Merang (5) Budidaya Jamur Tiram (8) Budidaya Jangkrik (6) Budidaya Kambing Perah (5) Budidaya Kambing Potong (5) Budidaya Katak Lembu (5) Budidaya Keladi Tikus (3) Budidaya Kelinci (8) Budidaya Kepiting (5) Budidaya Kerang Mutiara (5) Budidaya Kerbau (4) Budidaya Kroto (6) Budidaya Lebah Madu (5) Budidaya Lidah Buaya (5) Budidaya Lobster Air Tawar (9) Budidaya Pachypodium (6) Budidaya Pegagan (3) Budidaya Petsai (3) Budidaya Philodendron (6) Budidaya Pohon Zaitun (5) Budidaya Puring (3) Budidaya Rumput Laut (6) Budidaya Sambung Nyawa (2) Budidaya Sansevieria (8) Budidaya Sapi Perah (5) Budidaya Sapi Potong (4) Budidaya Sawi (2) Budidaya Tanaman Kaktus (7) Budidaya Tikus Putih (3) Budidaya Udang Galah (5) Budidaya Udang Windu (6) Budidaya Ulat Hongkong (2) Budidaya Ulat Sutera (6) Bunga (1) Burung Jalak Bali (3) Burung Jalak Hongkong (1) Burung Jalak Kebo (4) Burung Jalak Nias (2) Burung Jalak Putih (4) Burung Jalak Suren (4) Business Analysis (2) Business Model (2) Business Online (2) Business Plan (7) Business Strategy (3) Competitive Advantage (4) Entrepreneur Concept (3) Entrepreneurship (7) Euphorbia (3) Expo dan Pameran (9) Galeri (9) General (12) Gerbera (1) Gladiol (2) Hama dan Penyakit (5) haworthia (1) Hubungi Kami (3) Info Tanaman (15) Jalan-jalan (2) Jiwa Wirausaha (10) Kacapiring (1) Kaktus (3) Kamboja (1) Kastuba (1) Kemuning (1) Khasiat Tanaman (4) Kiat Sukses (7) Kiat Wirausaha (12) Kisah Sukses Wirausaha (5) Kreativitas Wirausaha (4) Krisan (3) Mawar (4) Media Masa (1) Media Tanam (9) Melati (3) Motivasi Wirausaha (3) Nephentes (2) Obat (11) Palem (1) Palem dan Cycads (7) Peluang Wirausaha (5) Pembangunan Citra (3) Pestisida (1) Profile (2) Promo (5) Pupuk (2) Puring (1) Rosela (1) Rumput (2) Sansevieria (2) Sirih Merah (1) Strategi Pemasaran (4) Strategic Planning (3) SWOT Analysis (3) Tabulampot (4) Taman (2) Tanaman Apotek Hidup (5) Tanaman Hias (36) Tanya Jawab (3) Tentang Kami (1) Tip dan Trik (15) TIPS (28) Usaha Agrobisnis (7) Usaha Dagang (2) Usaha kecil (5) Usaha Kerajinan (3) Usaha Makanan (3) Value Chain (1) Value Reference Model (1)