Jalak Thailand (Sturnus nigricollis/black Collared starling) di pasaran dikenali dengan sebutan jalak Hongkong. Ukuran tubuh jalak Thailand lebih besar dan lebih panjang dari jenis jalak lokal seperti jalak suren, jalak putih, maupun jalak bali yang fisiknya tergolong besar.
A. Ciri-Ciri Fisik
Jalak thailand hampir menyerupai jalak suren. Keduanya dibedakan oleh bulu kepala dan dagu jalak thailand yang berwarna putih semuanya. Jalak thailand yang telah dewasa, dari mantel hingga ke leher dilingkari bulu berwarna hitam. Bulu sayapnya didominasi warna hitam sampai ke bagian ekornya, sedangkan bulu dadanya hingga ke penutup bulu ekornya berwarna putih. Paruh dan kakinya berwarna hitam keabuabuan. Di matanya melingkar warna kuning, garis matanya berwarna kekuning-kuningan. Dibandingkan jalak jenis lain dari keluarga Sturnidae, fisik jalak thailand lebih tegak dan ttampak lebih gagah, dadanya pun terlihat lebih bidang.
Jalak thailand yang masih muda (muda hutan) mempunyai bulu pada bagian dagu hingga ke batas dada burung muda hutan berwarna kecokelatan. Keunikan jalak thailand muda yaitu sifat liarnya bisa melebihi burung dewasa dan hal ini bisa menjadi kendala perawatan pada tahap awal.
B. Habitat dan Pakan Alami
Di alam bebas, jalak thailand hidup di kaki bukit atau di daerah dataran tinggi yang tanahnya membentuk kemiringan. Disamping itu lingkungan tersebut memiliki hutan yang agak lebat dan juga terdapat sumber air yang dangkal. Meskipun jalak thailand mencari kebutuhan hidupnya di pohon-pohon, tetapi burung ini selalu ada di permukaan tanah.
Pakan alami jalak thailand adalah serangga jenis besar seperti belalang dan kupu-kupu. Dalam musim berkembang biak, rumput kering dan ranting kayu kering menjadi bahan utama pembuat sarang. Umumnya jenis pohon palem menjadi pilihan untuk bersarang. Dalam sekali musim berkembang biak, jalak thailand bertelur 3—4 butir dan jarang ada yang gagal dalam pengeraman.
C. Perbedaan Jantan dan Betina
Jalak thailand jantan kepalanya lebih besar, bulu yang mengalung di lehernya berwarna lebih cerah, tubuhnya lebih gempal, ekornya lebih panjang. Sementara jalak thailand yang betina kepalanya lebih kecil, bulu yang mengalung di lehernya tampak kusam, tubuhnya lebih kecil, ekornya lebih pendek. Burung jantan maupun betina bisa berkicau, tetapi yang jantan lebih rajin. Namun, ciri itu hanya terlihat pada jalak thailand yang tergolong dewasa. Sementara untuk membedakan jenis kelamin pada burung anakan atau muda hutan hanya dengan memperkirakan besar kepala dan panjang fisiknya.
D. Daya Tarik Jalak Thailand
Daya tarik yang paling menonjol dari jalak thailand adalah suara dan kemampuannya menirukan kicauan burung lain.
D. 1. Peniru kelas tinggi
Jalak thailand mampu menyuarakan dengan baik kicauan yang ditirunya. Bahkan suara yang dikicaukannya bisa lebih baik dari kicauan burung aslinya. Vokal suara jalak thailand yang terbentuk seperti halnya poksai hitam dan robin asal Cina. Jadi, kalau jalak thailand menirukan suara burung tersebut maka suara yang dikicaukannya akan sama. Kalau rajin dilatih, jalak thailand yang masih anakan bisa mengoceh seperti beo.
Tipe kicauan jalak thailand cukup besar, keras, dan tajam. Sebaiknya, ciri-ciri suara yang akan ditirunya juga tidak jauh berbeda. Suara burung yang baik untuk ditiru jalak thailand di antaranya hwa mei, jokjok, robin (betina/jantan), kenari, prenjak, ciblek, dan burung-burung lain yang memiliki suara keras dan vokalnya berbentuk. Kalau burung pendampingnya masih sekerabat dengan jalak maka suara yang kelak akan ditonjolkan kemungkinan adalah kicauan keras, tajam, tetapi vokalnya tak berbentuk seperti halnya suara-suara jeritan.
D. 2. Bisa ditampilkan dalam kontes
Dalam kontes, kriteria suaranya belum memungkinkan bisa mendapat nilai baik. Namun, dengan kemampuannya menirukan suara burung lain, kombinasi suara asli dengan suara burung yang ditirukan itu dapat menunjang penampilannya dalam kontes. Agar jalak thailand tampil baik dalam kontes, paling tidak mampu mengicaukan 5—7 jenis suara burung lain. Diharapkan suara yang ditirunya merupakan kombinasi antara suara kicauan yang vokalnya berbentuk dan yang tidak berbentuk supaya kelak ada variasi suara yang unik.
E. Kelemahan Jalak Thailand
Jalak thailand mempunyai kelemahan yang bersifat permanen maupun temporer, tergantung pada perawatannya. Kelemahan ini bisa terjadi pada semua tingkatan usia jalak thailand yang masih bakalan, terutama pada burung bakalan yang usianya tergolong dewasa. Berkaitan dengan itu, tahap awal pemeliharaan sangat menentukan kualitas suara kicauan dan penampilan jalak thailand.
E. 1. Burang dewasa agak sulit dijinakkan
Jalak thailand dewasa agak sulit dijinakkan dalam waktu singkat. Sekalipun burung dewasa cukup liar, tetapi keliarannya tidak berlebihan seperti hwa mei yang diimpor dari Cina. Bahkan untuk menjinakkan jalak thailand yang liar masih lebih mudah dan lebih cepat daripada menjinakkan bakalan jalak suren dewasa.
E. 2. Bisa memiliki gaya salto
Gaya salto sering dilakukan burung bakalan liar ketika merasa terganggu atau ketakutan. Gaya ini sebaiknya dicegah karena dapat mengurangi nilai saat dikonteskan, meskipun burung tersebut memiliki suara kicauan yang baik.
Timbulnya gaya salto pada burung biasanya akibat kesalahan perawatan, terutama pada tahap awalnya. Bila Anda belum berpengalaman merawat burung berkicau jenis impor, lebih baik memelihara jalak thailand yang masih anakan.
E. 3. Bisa mengatur waktu berkicau
Jalak thailand tidak terlalu sering berkicau atau bisa mengatur waktu berkicau. Kendala semacam ini bisa diatasi dengan menempatkan burung lain yang cukup rajin berkicau. Burung tersebut harus memiliki suara kicauan yang baik bila ditiru, misalnya robin jantan atau betina. Penempatan burung seperti ini dapat merangsang jalak thailand menjadi lebih rajin berkicau. Berarti kebiasaan mengatur waktu dalam berkicau dapat diubah dengan cara seperti itu.
F. Petunjuk Pembelian
Tingkat usia jalak thailand sangat berpengaruh pada proses perawatan dan juga daya serapnya dalam menirukan suara burung lain. Oleh karena itu, sebelum membeli bakalan burung, hendaknya dipertimbangkan dahulu.
F. 1. Ciri bakalan yang baik
Bakalan jalak thailand sebaiknya dipilih yang sehat, masih muda, dan tidak cacat fisik. Kriteria lain yang bisa dijadikan ukuran, antara lain kepalanya tampak besar, dadanya bidang, badannya tampak panjang, dan matanya bersinar.
F. 2. Kisaran harga
Harga jalak thailand di pasaran tergolong murah bila dibandingkan dengan burung impor unggulan lainnya. Yang tergolong agak mahal adalah burung yang masih anakan, apalagi jika pengirimannya terlambat, pedagang burung (agen) bisa menjual 1,5—2 kali lipat dari harga biasanya.
Di pasar burung di Jakarta, harga bakalan dewasa dan muda hutan sekitar Rp 60.000,00/ekor. Sementara, harga anakannya bisa mencapai Rp 80.000,00—Rp 90.000,00/ekor dan kalau sedang kosong bisa mencapai Rp 100.000,00. jalak thailand yang sudah rajin berkicau harganya lebih dari Rp 150.000,00. Kisaran harga itu mengacu pada harga di awal tahun 1998.
G. Petunjuk Perawatan
Perawatan jalak thailand bakalan yang tergolong dewasa memerlukan perlakuan khusus pada tahap awal. Sementara burung bakalan anakan tidak boleh dibuat terlalu jinak kalau sasaran pemeliharaan untuk ditampilkan dalam kontes.
G. 1. Sangkar dan perlengkapan
Sangkar untuk burung dewasa atau burung muda hutan yang masih terlalu liar harus dibedakan dengan burung anakan. Sangkar untuk burung dewasa liar sebaiknya jerujinya lebih kecil dan agak rapat supaya pangkal paruhnya tidak mudah terluka saat burung tersebut ingin menerobos keluar.
a. Ukuran sangkar bakalan dewasa dan muda hutan
Agar jalak thailand tidak melakukan salto sebaiknya digunakan sangkar yang berukuran kecil (jarak antara kepala saat burung ada di tenggetan dan atap sangkar hanya 5—10 cm) agar ruang geraknya menjadi terbatas. Sangkar biasanya berukuran panjang 26 cm, lebar 26 cm, dan tinggi 36 cm. Karena sangkar berukuran kecil maka harus rajin dibersihkan. Sangkar kecil ini digunakan sampai burung benarbenar jinak. Waktu yang dibutuhkan untuk menjinakkannya sangat tergantung pada cara perawatan, paling cepat 2—3 bulan.
Bentuk sangkar yang baik untuk jalak thailand adalah segi empat. Bentuk sangkar lainnya kurang sesuai dengan postur tubuhnya yang besar dan selalu tegak.
b. Ukuran sangkar bakalan anakan
Sangkar bakalan anakan sebaiknya yang besar, ukurannya kirakira panjang 30 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 60 cm. Sangkar seukuran ini bisa digunakan hingga burung menjadi dewasa, tetapi kualitas dan kebersihannya harus diperhatikan karena burung muda (anakan) selalu turun ke dasar sangkar.
c. Tenggeran
Tenggeran untuk jalak thailand sebaiknya berdiameter minimal 2 cm, terbuat dari ranting yang kuat, liat, dan tahan lama. Sebelum ditempatkan dalam sangkar, permukaan kayu harus bersih dan tidak tajam.
d. Tempat pakan dan tempat minuman
Tempat pakan dan tempat minuman, maupun tempat ulat untuk jalak thailand tidak perlu terlalu besar. Tempat minuman sebaiknya dipilih yang bagian permukaannya kecil agar airnya tidak dipergunakan untuk mandi.
G. 2. Penempatan sangkar
Penempatan sangkar jalak thailand dewasa dan yang masih muda hutan, sekalipun liar, tidak perlu terlalu tinggi. Justru jalak thailand yang masih anakan harus ditempatkan agak tinggi (setinggi gapaian tangan). Untuk itulah, sangkar kecil pada burung bakalan dewasa atau yang muda hutan sebaikriya diberi tutup pada bagiari atasnya agar burung bakalan yang masih liar tidak selalu melihat ke bagian atas sangkar seperti ingin mencari jalan keluar.
Sangkar burung bakalan yang masih liar sebaiknya tidak digantung, tetapi ditempelkan di dinding. Sangkar ditempatkan saling berjauhan sehingga burung tidak bisa saling melihat. Beberapa burung berkicau jenis lain ditempatkan di dekatnya supaya burung bakalan lebih tenang dan suaranya bisa ditiru.
Sumber:
Rusli Turut, Sukses Memelihara Burung Berkicau dari Thailand
http://arkensar.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-jalak.html
Home » Burung Jalak Hongkong » Mengenal Burung Jalak Thailand atau Jalak Hongkong
Label
Adenium
(7)
Aglaonema
(9)
Aksesoris dan Perlengkapan
(2)
Anggrek
(3)
Anthurium
(1)
Bangun Motivasi
(4)
Bibit Buah
(2)
Bisnis Retail
(1)
Bonsai
(2)
Budidaya
(13)
Budidaya Aglaonema
(7)
Budidaya Anthurium
(6)
Budidaya Anti Nyamuk
(6)
Budidaya Asparagus
(6)
Budidaya Ayam Arab
(5)
Budidaya Ayam Bangkok
(7)
Budidaya Ayam Bekisar
(6)
Budidaya Ayam Broiler
(4)
Budidaya Ayam Cemani
(7)
Budidaya Ayam Kalkun
(4)
Budidaya Ayam Kampung
(6)
Budidaya Ayam Mutiara
(5)
Budidaya Ayam Pelung
(6)
Budidaya Ayam Petelur
(7)
Budidaya Ayam Serama
(6)
Budidaya Bebek Pedaging
(5)
Budidaya Bebek Peking
(6)
Budidaya Bebek Petelur
(5)
Budidaya Begonia
(6)
Budidaya Bekicot
(5)
Budidaya Belut
(5)
Budidaya Bonsai
(6)
Budidaya Buah Alpukat
(5)
Budidaya Buah Anggur
(9)
Budidaya Buah Apel
(4)
Budidaya Buah Belimbing
(4)
Budidaya Buah Jeruk
(4)
Budidaya Buah Kelengkeng
(5)
Budidaya Buah Kiwi
(2)
Budidaya Buah Mangga
(5)
Budidaya Buah Manggis
(5)
Budidaya Buah Melon
(5)
Budidaya Buah Naga
(7)
Budidaya Buah Pepaya
(6)
Budidaya Buah Pir
(2)
Budidaya Buah Semangka
(5)
Budidaya Buah Sirsak
(5)
Budidaya Buah Strawberry
(6)
Budidaya Bunga Adenium
(8)
Budidaya Bunga Anggrek
(7)
Budidaya Bunga Bromelia
(3)
Budidaya Bunga Dahlia
(4)
Budidaya Bunga Euphorbia
(6)
Budidaya Bunga Gerbera
(6)
Budidaya Bunga Krisan
(5)
Budidaya Bunga Mawar
(7)
Budidaya Bunga Melati
(6)
Budidaya Bunga Rosela
(1)
Budidaya Bunga Sedap Mlm
(5)
Budidaya Burung Branjangn
(5)
Budidaya Burung Ciblek
(4)
Budidaya Burung Cucak Ijo
(5)
Budidaya Burung Cucak Jg
(4)
Budidaya Burung Cucak Rw
(5)
Budidaya Burung Kacer
(5)
Budidaya Burung Kenari
(7)
Budidaya Burung Lovebird
(5)
Budidaya Burung Merpati
(5)
Budidaya Burung Parkit
(6)
Budidaya Burung Perkutut
(5)
Budidaya Burung Pleci
(5)
Budidaya Burung Poksai
(2)
Budidaya Burung Puyuh
(5)
Budidaya Cacing Sutra
(6)
Budidaya Cacing Tanah
(5)
Budidaya Cumi-cumi
(2)
Budidaya Daun Dewa
(3)
Budidaya Ginseng
(5)
Budidaya Hamster
(4)
Budidaya Ikan Arwana
(4)
Budidaya Ikan Bandeng
(5)
Budidaya Ikan Baronang
(2)
Budidaya Ikan Bawal
(6)
Budidaya Ikan Belida
(5)
Budidaya Ikan Betutu
(6)
Budidaya Ikan Black Ghost
(5)
Budidaya Ikan Botia
(5)
Budidaya Ikan Cupang
(8)
Budidaya Ikan Gabus
(6)
Budidaya Ikan Guppy
(4)
Budidaya Ikan Gurame
(6)
Budidaya Ikan Hias Air Laut
(3)
Budidaya Ikan Hias Air Tawar
(6)
Budidaya Ikan Koi
(8)
Budidaya Ikan Komet
(7)
Budidaya Ikan Lele
(8)
Budidaya Ikan Lionfish
(4)
Budidaya Ikan Live Bearer
(5)
Budidaya Ikan Louhan
(6)
Budidaya Ikan Mandarinfish
(2)
Budidaya Ikan Manfish
(6)
Budidaya Ikan Mas
(5)
Budidaya Ikan Mas Koki
(6)
Budidaya Ikan Mujair
(6)
Budidaya Ikan Nila
(7)
Budidaya Ikan Oscar
(6)
Budidaya Ikan Patin
(7)
Budidaya Ikan Sapusapu
(2)
Budidaya Ikan Sepat Mutiara
(3)
Budidaya Ikan Sidat
(17)
Budidaya Jahe Merah
(5)
Budidaya Jamur Kancing
(6)
Budidaya Jamur Kuping
(6)
Budidaya Jamur Merang
(5)
Budidaya Jamur Tiram
(8)
Budidaya Jangkrik
(6)
Budidaya Kambing Perah
(5)
Budidaya Kambing Potong
(5)
Budidaya Katak Lembu
(5)
Budidaya Keladi Tikus
(3)
Budidaya Kelinci
(8)
Budidaya Kepiting
(5)
Budidaya Kerang Mutiara
(5)
Budidaya Kerbau
(4)
Budidaya Kroto
(6)
Budidaya Lebah Madu
(5)
Budidaya Lidah Buaya
(5)
Budidaya Lobster Air Tawar
(9)
Budidaya Pachypodium
(6)
Budidaya Pegagan
(3)
Budidaya Petsai
(3)
Budidaya Philodendron
(6)
Budidaya Pohon Zaitun
(5)
Budidaya Puring
(3)
Budidaya Rumput Laut
(6)
Budidaya Sambung Nyawa
(2)
Budidaya Sansevieria
(8)
Budidaya Sapi Perah
(5)
Budidaya Sapi Potong
(4)
Budidaya Sawi
(2)
Budidaya Tanaman Kaktus
(7)
Budidaya Tikus Putih
(3)
Budidaya Udang Galah
(5)
Budidaya Udang Windu
(6)
Budidaya Ulat Hongkong
(2)
Budidaya Ulat Sutera
(6)
Bunga
(1)
Burung Jalak Bali
(3)
Burung Jalak Hongkong
(1)
Burung Jalak Kebo
(4)
Burung Jalak Nias
(2)
Burung Jalak Putih
(4)
Burung Jalak Suren
(4)
Business Analysis
(2)
Business Model
(2)
Business Online
(2)
Business Plan
(7)
Business Strategy
(3)
Competitive Advantage
(4)
Entrepreneur Concept
(3)
Entrepreneurship
(7)
Euphorbia
(3)
Expo dan Pameran
(9)
Galeri
(9)
General
(12)
Gerbera
(1)
Gladiol
(2)
Hama dan Penyakit
(5)
haworthia
(1)
Hubungi Kami
(3)
Info Tanaman
(15)
Jalan-jalan
(2)
Jiwa Wirausaha
(10)
Kacapiring
(1)
Kaktus
(3)
Kamboja
(1)
Kastuba
(1)
Kemuning
(1)
Khasiat Tanaman
(4)
Kiat Sukses
(7)
Kiat Wirausaha
(12)
Kisah Sukses Wirausaha
(5)
Kreativitas Wirausaha
(4)
Krisan
(3)
Mawar
(4)
Media Masa
(1)
Media Tanam
(9)
Melati
(3)
Motivasi Wirausaha
(3)
Nephentes
(2)
Obat
(11)
Palem
(1)
Palem dan Cycads
(7)
Peluang Wirausaha
(5)
Pembangunan Citra
(3)
Pestisida
(1)
Profile
(2)
Promo
(5)
Pupuk
(2)
Puring
(1)
Rosela
(1)
Rumput
(2)
Sansevieria
(2)
Sirih Merah
(1)
Strategi Pemasaran
(4)
Strategic Planning
(3)
SWOT Analysis
(3)
Tabulampot
(4)
Taman
(2)
Tanaman Apotek Hidup
(5)
Tanaman Hias
(36)
Tanya Jawab
(3)
Tentang Kami
(1)
Tip dan Trik
(15)
TIPS
(28)
Usaha Agrobisnis
(7)
Usaha Dagang
(2)
Usaha kecil
(5)
Usaha Kerajinan
(3)
Usaha Makanan
(3)
Value Chain
(1)
Value Reference Model
(1)
No comments:
Post a Comment
Silahkan Koment di kolom berikut ini, jadikan blog ini sebagai tempat sharing berbagi ilmu, terima kasih